Rabu, 08 Juli 2015

Pendekatan Probabilitas -Klasik, Relatif & Subjektif

Bagaimana menentukan probabilitas.?
Bagaimana menentukan probabilitas suatu kejadian seperti probabilitas investor menjual saham 0,7, probabilitas inflasi dua digit di Indonesia 70% dan probabilitas Persita menang atas PSIS 50%. Untuk menentukan tingkat probabilitas ada tiga pendekatan, yaitu:


Pendekatan Klasik

Pendekatan klasik mengasumsikan bahwa sebuah peristiwa mempunyai kesempatan untuk terjadi yang sama (equally likely). Probabilitas suatu peristiwa kemudian dinyatakan sebagai rasio antara jumlah kemungkinan hasil dengan total kemungkinan hasil (rasio peristiwa terhadap hasil)


Peristiwa menjual dan membeli saham mempunyai kesempatan yang sama untuk terjadi pada kegiatan jual beli saham. Jumlah hasil ada 2 dan hanya 1 peristiwa yang terjadi, maka probabilitas menjual atau membeli adalah sama, yaitu ½

Pada suatu percobaan di mana hanya ada satu peristiwa yang terjadi, sehingga peristiwa lain tidak dapat terjadi pada suatu percobaan dengan waktu yang sama dikenal dengan peristiwa saling lepas (mutually exclusive).

Peristiwa saling lepas (mutually exclusive) adalah terjadinya suatu peristiwa sehingga peristiwa lain tidak terjadi pada waktu yang sama

Pendekatan Relatif
Berbeda dengan pendekatan klasik, besar probabilitas suatu peristiwa tidak dianggap sama, tetapi tergantung pada berapa banyak suatu peristiwa terjadi dari keseluruhan percobaan atau kegiatan yang dilakukan.


Jadi pendekatan relatif mendasarkan besarnya probabilitas pada banyaknya suatu peristiwa terjadi dari keseluruhan percobaan, kegiatan atau pengamatan yang dilakukan.

Pendekatan Subjektif 
Pendekatan subjektif adalah menentukan besarnya probabilitas suatu peristiwa didasarkan pada penilaian pribadi dan dinyatakan dalam derajat kepercayaan. 
Penilaian subjektif diberikan karena terlalu sedikit atau tidak ada informasi yang diperoleh atau berdasarkan keyakinan. 

Pendekatan subjektif menyatakan probabilitas suatu peristiwa terjadi berdasarkan penilaian pribadi 

Contoh pendekatan subjektif seperti 
  1. menurut Presiden Saddam Husen Irak pasti akan menang melawan Amerika, 
  2. menurut Presiden Amerika rakyat Irak akan menyambut tentara Amerika dengan suka cita, 
  3. menurut Mentri Keuangan Indonesia periode 1996-1998, Indonesia tidak akan pernah krisis karena pondasi ekonomi kuat, atau 
  4. Anda akan mendapatkan nilai minimal B untuk matakuliah Statistik I. 
Semua contoh di atas hanya didasarkan pada penilaian pribadi dan tidak banyak menggunakan informasi sebagai dasar pertimbangan. 
Oleh sebab itu, pendekatan demikian dinamakan pendekatan subjektif.

About the Author

Unknown

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar


iklan

 

Copyright © ILMU TEKNIK. All rights reserved. Published By Kaizen Template CB Blogger & Templateism.com